Pasar saham AS mengakhiri Kamis dengan penurunan tajam, dipicu oleh kekhawatiran atas tarif baru dan prospek yang mengecewakan dari peritel terbesar di dunia, Walmart. Para investor mulai menjual saham secara massal, mengirimkan ketiga indeks utama AS ke zona merah. Dow Jones mengalami kerugian terbesar, turun 1,01%, sementara S&P 500 menghentikan rekor penutupan beruntunnya.
Di tengah volatilitas pasar, investor beralih ke tradisi safe haven, mengirim harga emas ke rekor tertinggi, menyoroti ketidakpastian ekonomi yang meningkat.
Pasar sangat terdampak oleh rilis pendapatan kuartalan dan perkiraan penjualan Walmart (WMT.N), yang tidak memenuhi ekspektasi analis, menjadi tanda peringatan melemahnya aktivitas konsumen.
"Pengeluaran konsumen menyumbang sekitar 70% dari ekonomi AS, dan prospek lemah Walmart meningkatkan kekhawatiran tentang pengeluaran rumah tangga di masa depan," ujar Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth.
Saham Walmart sendiri turun 6,5%, tetapi dampaknya lebih luas: peritel besar lainnya seperti Target (TGT.N) dan Costco Wholesale (COST.O) juga turun, masing-masing kehilangan 2,0% dan 2,6%.
Menambah tekanan pada pasar adalah tarif baru yang diumumkan oleh pemerintahan Trump. Pada hari Rabu, daftar barang yang dikenakan pembatasan tarif diperluas untuk mencakup kayu, mobil, semikonduktor, dan farmasi.
Perubahan ini semakin meningkatkan ketegangan di antara investor dan bisnis, membuat pasar gelisah dan mencari cara untuk meminimalkan risiko.
Meski ada gejolak pasar baru-baru ini, data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap berada pada jalur yang stabil. Data klaim pengangguran dan aktivitas bisnis di wilayah Atlantik sejalan dengan ekspektasi dan mengonfirmasi pernyataan terbaru dari pejabat Federal Reserve.
Namun, tidak semua ahli berbagi optimisme tersebut. Beberapa ekonom memperingatkan bahwa pasar tenaga kerja dapat menghadapi gejolak akibat pemutusan hubungan kerja besar-besaran di sektor federal. Salah satu sumber utama ketidakstabilan adalah pemutusan hubungan kerja di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang didirikan oleh miliarder Elon Musk.
Pasar terus jatuh, mencerminkan kekhawatiran investor yang meningkat. Dow Jones Industrial Average kehilangan 450,94 poin, atau 1,01%, untuk ditutup pada 44.176,65. S&P 500 juga mengakhiri hari di zona merah, turun 26,63 poin, atau 0,43%, menjadi 6.117,52. Nasdaq Composite yang didominasi teknologi kehilangan 93,89 poin, atau 0,47%, menjadi 19.962,36.
Sektor keuangan adalah yang paling tertekan, dengan S&P 500 Financials (.SPSY) turun 1,6%, sementara energi (.SPNY) adalah satu-satunya sektor yang menunjukkan momentum positif, naik 1,0%.
Saham Palantir Technologies (PLTR.O) turun tajam sebesar 5,2% setelah Departemen Pertahanan AS mengumumkan rencana untuk kemungkinan memotong anggaran militer untuk tahun fiskal 2026. Hal ini meningkatkan kekhawatiran investor, karena perusahaan memperoleh sebagian besar pendapatannya dari kontrak pemerintah, termasuk proyek untuk mengembangkan perangkat lunak analitik militer.
Sementara itu, raksasa e-commerce Tiongkok, Alibaba Group menyenangkan investor. Saham perusahaan yang terdaftar di AS melonjak 8,1% setelah melaporkan pendapatan kuartalan yang melampaui perkiraan analis.
Pemenang lain hari itu adalah produsen mainan Hasbro (HAS.O), yang sahamnya melonjak 13,0%. Perusahaan berhasil melampaui ekspektasi pasar untuk laba dan pendapatan, yang memperkuat kepercayaan investor pada prospek bisnisnya bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Meski data makroekonomi belum menunjukkan penurunan, meningkatnya risiko dari pemotongan pasar tenaga kerja, hambatan tarif, dan volatilitas pendanaan pemerintah dapat membebani indeks saham dalam beberapa bulan mendatang. Investor terus menyeimbangkan optimisme dan kehati-hatian, dengan memperhatikan kebijakan Fed dan langkah perusahaan besar.
Produsen peralatan medis Baxter International (BAX.N) mencatat kenaikan mengesankan sebesar 8,5% setelah panduan laba 2025 yang melampaui ekspektasi pasar. Prospek cerah perusahaan telah memicu minat investor, meningkatkan permintaan untuk saham di sektor ini.
Pasar saham Eropa berjuang setelah berminggu-minggu mengalami kenaikan. STOXX 600 (.STOXX) naik 0,2% pada hari Jumat, didorong oleh kenaikan saham kimia. Namun, indeks ini bergejolak sepanjang minggu dan berada di jalur untuk turun 0,2%, yang akan mengakhiri tren kemenangan delapan minggu terpanjangnya sejak Maret 2024.
Para investor tetap berhati-hati di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi dan ancaman perdagangan baru dari Presiden AS Donald Trump, yang kembali berbicara tentang penerapan tarif. Faktor-faktor ini menekan pasar saham, memaksa pelaku pasar untuk mencari keseimbangan antara risiko dan keamanan.
Sentimen pasar sebagian besar ditentukan oleh publikasi mendatang dari indeks aktivitas bisnis awal (PMI) untuk Februari. Investor menantikan laporan tentang aktivitas ekonomi di zona euro, Jerman, Prancis, dan Inggris, yang mungkin menunjukkan perlambatan pertumbuhan. Hasilnya diharapkan pada jam pertama perdagangan dan dapat menentukan kondisi untuk sisa indeks.
Indeks FTSE 100 Inggris (.FTSE) diperdagangkan sedikit berubah pada hari Jumat. Sementara itu, data baru tentang penjualan ritel Inggris menunjukkan peningkatan 1,7% pada Januari, tertinggi sejak Mei tahun lalu. Sinyal positif ini tentang keadaan permintaan konsumen sementara mendukung pasar, tetapi tidak menghilangkan ketidakpastian secara keseluruhan.
Bank Inggris Standard Chartered (STAN.L) juga menjadi sorotan. Sahamnya melonjak 4,7% setelah publikasi hasil keuangan. Bank melaporkan peningkatan laba tahunan sebesar 18% dan mengumumkan pembelian kembali saham baru senilai $1,5 miliar, yang menjadi insentif tambahan untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Meski perusahaan-perusahaan individu menunjukkan hasil positif, suasana keseluruhan di pasar tetap tegang. Meningkatnya imbal hasil obligasi, kemungkinan tarif perdagangan baru, dan perlambatan aktivitas ekonomi di Eropa bisa menjadi faktor kunci yang menentukan pergerakan pasar dalam beberapa minggu mendatang. Investor dengan cermat memantau data makroekonomi, mencoba memprediksi perkembangan lebih lanjut.
Sektor kimia termasuk di antara yang berkinerja terbaik di pasar saham, berkat kinerja kuat dari perusahaan-perusahaan individu. Air Liquide (AIRP.PA), salah satu pemasok gas industri terbesar di dunia, naik 2,8% setelah memperbarui panduannya. Perusahaan meningkatkan perkiraan margin operasional jangka menengahnya, sinyal positif bagi investor. Pertumbuhan ini semakin didorong oleh penjualan 2024, yang melebihi ekspektasi pasar.
Hasil ini memperkuat kepercayaan pada perusahaan dan sektor secara keseluruhan, menandakan permintaan yang stabil untuk produk kimia bahkan dalam lingkungan ketidakpastian ekonomi.
Satu lagi titik terang di pasar adalah lonjakan saham perusahaan bahan konstruksi dan solusi efisiensi energi Irlandia, Kingspan (KSP.I). Saham perusahaan melonjak 10% setelah melaporkan hasil 2024 yang melampaui ekspektasi analis.
Keberhasilan Kingspan sebagian besar disebabkan oleh permintaan kuat untuk bahan isolasi dan solusi untuk meningkatkan efisiensi energi bangunan, yang semakin penting di Eropa di tengah kenaikan harga energi dan standar lingkungan yang lebih ketat.
Hasil dari Air Liquide dan Kingspan telah meningkatkan minat pada sektor industri dan kimia, yang menunjukkan ketahanan bahkan dalam kondisi gejolak makroekonomi. Investor terus memantau laporan perusahaan dengan cermat, berharap mendapatkan sinyal positif yang dapat mendukung pertumbuhan pasar saham dalam waktu dekat.
TAUTAN CEPAT