Analisis dan Tips Trading untuk Yen Jepang

Saat ini, level harga 155. 88 telah teruji, di mana indikator MACD menunjukkan pergerakan yang signifikan di atas garis nol. Kondisi ini membatasi potensi kenaikan pasangan mata uang ini, terutama mengingat ekspektasi pasar yang menguat terkait perubahan suku bunga di Jepang. Oleh karena itu, saya tidak mempertimbangkan untuk membeli dolar pada fase ini.

Harapan akan kenaikan suku bunga lebih lanjut di Jepang dalam minggu ini kemungkinan besar akan terus mendukung pembelian yen sekaligus menjadikan dolar kurang diminati. Oleh sebab itu, penting untuk berhati-hati. Selain itu, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan Trump terkait tarif perdagangan tampaknya akan memiliki relevansi yang lebih rendah dibandingkan dengan kemungkinan perubahan dalam kebijakan moneter Jepang. Secara pribadi, saya akan fokus pada strategi penjualan untuk memanfaatkan peluang harga yang menarik.

Dalam konteks strategi intraday, saya akan lebih mengandalkan pelaksanaan Skenario #1 dan Skenario #2, beriringan dengan tren penurunan yang ada.

Sinyal Beli

Skenario #1: Hari ini, saya memiliki rencana untuk membeli USD/JPY di level 156. 06 (garis warna hijau di dalam grafik) dengan target 156. 56 (garis warna hijau yang lebih tebal pada grafik). Setelah mencapai 156. 56, saya akan menutup short position dan beralih untuk membuka long position, mengharapkan penurunan sebesar 30–35 poin dari level tersebut. Kenaikan pasangan ini hanya diharapkan terjadi setelah pernyataan terbaru dari Trump. Penting untuk memastikan bahwa indikator MACD posisinya terletak di atas garis nol dan menunjukkan sinyal awal untuk mulai naik sebelum melakukan pembelian.

Skenario #2: Saya juga berencana membeli USD/JPY jika terjadi dua kali pengujian berturut-turut di dalam level 155.76 sementara indikator MACD terletak di zona oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan pasangan dan mengarah pada pembalikan pasar ke atas. Pertumbuhan ke level sebaliknya 156.06 dan 156.56 dapat diharapkan.

Sinyal Jual

Skenario #1: Saya memiliki rencana untuk menjual pasangan mata uang USD/JPY setelah pasangan ini menembus di bawah level 155. 76 (garis warna merah di dalam grafik), dengan target 155. 25. Di level 155. 25, saya akan keluar dari long position dan segera melakukan pembelian kembali, dengan harapan untuk mendapatkan rebound sebesar 20–25 poin. Tekanan jual yang diterima oleh pasangan ini diharapkan akan berlanjut mengingat tren turun yang sedang berlangsung. Pastikan bahwa indikator MACD berada di bawah garis nol dan mulai menunjukkan tren penurunan sebelum melakukan penjualan.

Skenario #2: Saya juga akan mempertimbangkan untuk menjual pasangan mata uang USD/JPY apabila terjadi dua kali pengujian berturut-turut pada level 156. 06, sementara indikator MACD menunjukkan adanya kondisi overbought. Situasi ini kemungkinan akan membatasi potensi kenaikan pasangan dan mendorong terjadinya pembalikan pasar ke arah bawah. Penurunan ke level 155. 76 dan 155. 25 dapat diantisipasi.

Penjelasan di Dalam Grafik

• Garis warna hijau tipis: Harga masuk yang disarankan untuk membeli instrumen trading.
• Garis warna hijau tebal: Harga target untuk menetapkan Take Profit atau mengunci keuntungan secara manual, karena pertumbuhan lebih lanjut di atas level ini tidak mungkin terjadi.
• Garis warna merah tipis: Harga masuk yang disarankan untuk menjual instrumen trading.
• Garis warna merah tebal: Harga target untuk menetapkan Take Profit atau mengunci keuntungan secara manual, karena penurunan lebih lanjut di bawah level ini tidak mungkin terjadi.
• Indikator MACD: Saat memasuki pasar, fokuslah untuk posisinya relatif terhadap garis nol dan apakah menunjukkan kondisi overbought atau oversold.

Tips Penting untuk Trader Forex Pemula

Sebaiknya, para trader pemula di pasar forex perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk memasuki pasar. Lebih baik untuk tidak terlibat dalam pasar menjelang rilis laporan fundamental penting agar terhindar dari fluktuasi harga yang tidak stabil. Apabila Anda memutuskan untuk trading ketika ada rilis berita, sangat disarankan untuk selalu menetapkan stop-loss order demi meminimalkan kerugian. Kegagalan dalam melakukannya berpotensi menyebabkan Anda kehilangan deposit secara keseluruhan, terutama apabila bertransaksi dalam jumlah besar tanpa mengatur manajemen keuangan secara baik.

Ingatlah, untuk meraih kesuksesan dalam trading, diperlukan sebuah rencana trading yang terperinci, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Mengambil keputusan trading tanpa persiapan terlebih dahulu berdasarkan kondisi pasar yang sedang berlangsung bisa menjadi strategi yang berisiko bagi para trader intraday.